Ternyata hari ini, susah juga untuk sholat dhuha meskipun sudah ada niat namun satu lagi yang tak ada, tidak adanya jiwa mencintai dari dalam, sehingga susah ketika di hari sabtu yang sedikit aktivitas tapi malah melupakan sholat sunnah yang sering dilakuka diwaktu biasa "ngampus".
Seolah-olah membuyarkan pandanganku tentang diriku aku tak mampu mengatur diriku, sepertinya semuanya terhalang oleh satu tebok besaar yang bernama rasa malas yang kian lama kian susah untuk mengendalikannya. Meski kadang aku menenag dan lebih banyaknya kalh.
Suatu ketika aku pernah membaca tuliasan Prof Ken Kawan Santoso, yang mengatakan pribadi tiap manusia memiliki rasa malas, sehingga perlu adanya hadiah untuk sesuatu hal yang dianggapnya susah untuk digapai atau susah untuk dilaukannya, dan diakhir cerita mereka ternyata mampu melakukannnya dan cukup baik. Maka perlu adanya hadiah untuk mengatakan pada diri kita "Setelah kita mampu melakukannya maka aku akan makan sepuasnya di Cafe atau semacamnya".
Pernah terbesit sebentar dikepalaku untuk melakukannya, namun suatu hal yang lain adalah rasa malas mencoba dan kurangnya rasa struggle tentu susah. Aku selalu kagum dengan mereka yang mampu keluar dari rasa malas, dan mampu untuk mengatakan "Good bye laziness". Tentunya semangat jiwa yang mampu bertahan ketika rasa malas mmenghigap perlu untuk dibangun dan diperkokoh. Untuk menjadikan bangsa ini lebih maju dan memiliki jiwa kerja yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar