Sabtu, 26 September 2015

Muda Mudi



Hari ini  seperti biasa jika ada waktu luang saya mencari area free wifi, Indomaret Point salah satunya, meskipun terkadang sinyalnya tidak begitu bagus sungguh mengecewakan pelanggan seperti saya meskipun tujuan utama saya bukan untuk makan, namun sesunguhnya area umum seperti ini perlu diperbanyak.

Tempat saya duduk saat ini di depan kaca parkiran, sehingga dengan mudah bisa melihat lalulintas padatnya Jalan Pemuda, dan dan di parkiran berjajar motor-motor  memang agaknya sedikit menakutkan jika tanpa penjagaan, bisa-bisa ada kasus pencurian karena adanya kesempatan. Ya sudah, mirip satpamlah bedanya, saya duduk didepan Laptop dan memandang keluar.

Sepintas saya iri dengan sepasang kekasih nampaknya seperti itu, lelakinyanampak menerima sepenuh hati wanitanya, yang tentunya sama dengan saya saat ini tanpa bedak bahkan belum mandi sudah sampai ditempat inihanya demi mencari ilham dalam menulis walaupun bukan penulis. Kembali lagi kepokok pembicaraan.

Terlihat senyum manis abang tersebut memboncengkan wanita dibelakangnya, wanitanya bukanlah cantik tinggi langsing, kuning langsat, bukan itu semua. Namun sungguh senyum yang tampak di lelakiitu, akan membuat wanita manapun iri.

Tidak merendahkan tidak membandingkan dengan adanya tulisannya ini, karena sesungguhnya hal paling indah adalah diterima dalam bentuk apapun, kita seperti apapun kita dengan lelaki yang kita cintai.

Iya, mereka nampak sungguh bukan pasangan yang ideal namun menurutku hidup memang harus seperti itu tidak melulu dipandang sempurna, melihat dari sisi lain yang lebih mendalam seperti halnya kesetiaan misalnya, dan ketidak sempurnaan setiap pada diri manusia pasti ada .

Sesungguhnya dari kacamata saya yang sedari tadi memandangi mereka, senyum lelakinya itu menandakan betapa dia mencintai dan menerimanya apa adanya. Nampak benar indah muda mudi itu.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar